***** SELAMAT DATANG DI WEBBLOG HALILINTAR BUDAYA, DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA *****

Sabtu, 13 Oktober 2012

UPACARA ADAT SUNDA

UPACARA ADAT SUNDA ' MAPAG PANGANTEN '



“Aksi Lengser yang kerap mengundang tawa” Upacara adat “ mapag panganten ” (sambut pengantin). Kesenian semacam ini biasanya tak hanya ada dalam pesta pernikahan saja,namun kerap juga ditampilkan dalam menyambut kedatangan para pejabat atau tamu negara.

Upacara mapag panganten kaya dengan berbagai atraksi seni, dan melibatkan banyak seniman. Ada aneka tarian, seni karawitan, bodoran (komedi), pelajaran tentang kehidupan yang ditunjukkan simbol-simbol kesenian, dan lain-lain. Kesenian ini melibatkan sejumlah pemain gamelan, penari, pembawa umbul-umbul, dan Ki Lengser (sering disebut “lengser” saja).

Kehadiran Ki Lengser atau Mang lengser biasanya menjadi sosok yang menarik perhatian
penonton atau tamu undangan. Pasalnya dialah yang mengarahkan jalannya upacara tersebut. Begitu rombongan kedua mempelai datang ke gedung/ tempat resepsi, Lengser-lah yang akan menyambut dan mengarahkan mereka ke kursi pelaminan dengan diiringi para penari dan pembawa umbul-umbul.

Peran Lengser ini biasanya dilakoni oleh seorang pria. Kalau pun ada Lengser wanita hanyalah berperan sebagai pendamping Lengser pria (sering disebut "ambu" ). Karena peranannya sebagai sosok panutan masyarakat yang dituakan, dan juga sebagai simbol penasehat dalam pernikahan, maka sosok Lengser lebih sering diperankan sebagai seorang kakek.

Pakaian yang dikenakan Lengser biasanya terdiri dari: baju kampret,celana pangsi dilengkapi dengan sarung yang diselendangkan, dan totopong (ikat kepala).Dengan memperlihatkan giginya yang ompong dan gerakan tari yang lucu, kehadirannya tak pelak selalu mengundang tawa penonton/ tamu undangan.

Seperti sudah disebutkan di atas, Upacara mapag panganten juga menampilkan berbagai tarian.
Salah satu yang sering dipertunjukkan adalah tari merak. Tarian ini menggambarkan gerakan burung merak yang sedang memamerkan keindahan bulu sayapnya yang memiliki gradasi aneka warna.

“Penampilan para penari yang membawakan tari merak dalam sebuah acara resepsi pernikahan” Upacara mapag panganten biasanya tidak berlangsung lama, karena fungsinya hanya untuk menyambut kedatangan kedua mempelai dan mengantarkannya ke kursi pelaminan. Namun meski begitu,kehadirannya kerap ditunggu dan mengundang decak kagum banyak orang.

Semoga saja atraksi seni tradisional semacam ini tetap lestari hingga nanti, dan juga diminati oleh berbagai generasi.

UPACARA ADAT SUNDA

UPACARA ADAT SUNDA ' MAPAG PANGANTEN '



“Aksi Lengser yang kerap mengundang tawa” Upacara adat “ mapag panganten ” (sambut pengantin). Kesenian semacam ini biasanya tak hanya ada dalam pesta pernikahan saja,namun kerap juga ditampilkan dalam menyambut kedatangan para pejabat atau tamu negara.

Upacara mapag panganten kaya dengan berbagai atraksi seni, dan melibatkan banyak seniman. Ada aneka tarian, seni karawitan, bodoran (komedi), pelajaran tentang kehidupan yang ditunjukkan simbol-simbol kesenian, dan lain-lain. Kesenian ini melibatkan sejumlah pemain gamelan, penari, pembawa umbul-umbul, dan Ki Lengser (sering disebut “lengser” saja).

Kehadiran Ki Lengser atau Mang lengser biasanya menjadi sosok yang menarik perhatian
penonton atau tamu undangan. Pasalnya dialah yang mengarahkan jalannya upacara tersebut. Begitu rombongan kedua mempelai datang ke gedung/ tempat resepsi, Lengser-lah yang akan menyambut dan mengarahkan mereka ke kursi pelaminan dengan diiringi para penari dan pembawa umbul-umbul.

Peran Lengser ini biasanya dilakoni oleh seorang pria. Kalau pun ada Lengser wanita hanyalah berperan sebagai pendamping Lengser pria (sering disebut "ambu" ). Karena peranannya sebagai sosok panutan masyarakat yang dituakan, dan juga sebagai simbol penasehat dalam pernikahan, maka sosok Lengser lebih sering diperankan sebagai seorang kakek.

Pakaian yang dikenakan Lengser biasanya terdiri dari: baju kampret,celana pangsi dilengkapi dengan sarung yang diselendangkan, dan totopong (ikat kepala).Dengan memperlihatkan giginya yang ompong dan gerakan tari yang lucu, kehadirannya tak pelak selalu mengundang tawa penonton/ tamu undangan.

Seperti sudah disebutkan di atas, Upacara mapag panganten juga menampilkan berbagai tarian.
Salah satu yang sering dipertunjukkan adalah tari merak. Tarian ini menggambarkan gerakan burung merak yang sedang memamerkan keindahan bulu sayapnya yang memiliki gradasi aneka warna.

“Penampilan para penari yang membawakan tari merak dalam sebuah acara resepsi pernikahan” Upacara mapag panganten biasanya tidak berlangsung lama, karena fungsinya hanya untuk menyambut kedatangan kedua mempelai dan mengantarkannya ke kursi pelaminan. Namun meski begitu,kehadirannya kerap ditunggu dan mengundang decak kagum banyak orang.

Semoga saja atraksi seni tradisional semacam ini tetap lestari hingga nanti, dan juga diminati oleh berbagai generasi.