Pengamat sejarah Jambi, Drs Fahruddin Saudagar, mengatakan, sejarah
Candi Muarojambi juga harus menjadi warisan budaya dunia bersama dengan
situs candinya.
"Warisan budaya dunia tersebut jangan hanya
sebatas situs candinya saja, tetapi sejarah tentang Candi Muarojambi
juga harus dijadikan warisan dunia, agar satu sama lainnya juga saling
melekat," kata Fahruddin Saudagar, di Jambi, Selasa.
Kemudian
lagi, masyarakat Jambi harus merespon positif atas inisatif dari United
Nations Educational, Scientific and Cultural Organizational (UNESCO)
yang akan menjadikan situs Candi Muarojambi menjadi warisan budaya
dunia.
Namun, upaya menjadikan Candi Muaro Jambi yang terletak di
Desa Muarojambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi, Provinsi
Jambi, sebagai warisan budaya dunia, tidak semudah membalik telapak
tangan tanpa adanya sejarah yang membuatnya.
Sejarah atau
peristiwa yang ada di balik Candi Muarojambi tersebut juga harus menjadi
bagian dari warisan budaya dunia yang ada di Provinsi Jambi.
Dengan
demikian, kata Fahruddin Saudagar, sejarah dan situs Candi Muarojambi
harus dijadikan warisan budaya dunia, sehingga bisa terungkap bahwa
pusat Kerajaan Sriwijaya yang sebenarnya ada di Provinsi Jambi, bukan di
Sumatra Selatan.
Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas atas keberadaan warisan dunia tersebut.
Selain
itu, pelestarian kawasan sebagai cagar budaya dan pembinaan terhadap
penduduk lokal sudah harus dilakukan pemerintah daerah, yang merupakan
bagian dari syarat kawasan percandian Muarojambi menjadi warisan budaya
dunia.
Kamis, 16 Februari 2012
Sejarah Candi Muarojambi Juga Warisan Budaya Dunia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar